Eternity Wish (PART V A)

1779683_356834917789303_1661598546_n

Tittle :

Eternity Wish V A

Author :

Yuuripico26

Art by :

EkhaLeeSunHi

Cast :

Kwon Yuri || Choi Sooyoung  || Choi Minho || Cho Kyuhyun

Im Yoona || Lee Donghae

Genree :

Romance – Friendship

Ratting :

PG-17

Length :

Chaptered

***

Hai~ 🙂 

Sebelumnya saya mau bilang, terimakasih banyak buat yang udah ninggalin jejaknya kemarin #Bow.

Ya udah langsung aja yaa 🙂

– READERS YANG BAIK PASTI NINGGALIN JEJAK

– TYPO IS AN ART OF WRITING

***

*

*

Yoona memandangi wajah Yuri yang tertidur pulas akibat pengaruh obat penahan nyeri yang di berikan oleh pihak Rumah Sakit. Tangan Yoona terus menggenggam tangan Yuri yang terasa dingin, Yoona sedikit lega setelah seminggu berada di ruang perawatan intensif akhirnya semalam Yuri sudah di pindahkan ke ruang perawatan.  Yoona mulai memikirkan, bagaimana sikap yang harus ia tunjukan saat Yuri sadar nanti. Yoona yang sibuk dengan pemikirannya tidak menyadari kehadiran Donghae. Ia terlonjat saat Donghae menyentuh punggungnya.

“Sayang, kau mengejutkanku.” ucap Yoona sedikit memanyunkan bibirnya kesal.

“Maafkan aku, sayang. Bagaimana keadaan Yuri?”

Yoona kembali memandang ke arah Yuri, “seperti yang kau lihat. Entah sekuat apa obat penenang yang di beri oleh Minho, ia belum juga sadar sejak semalam di pindahkan kemari.”

Donghae melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 12 siang.

“Sayang, kau pasti sudah lapar. Ayo temani aku makan siang.”

Yoona menggeleng lemah, tanda ia menolak ajakan Donghae. “Aku mau di sini saja sampai Yuri sadar. Aku bertanggung jawab atas ini.”

“Tapi, tadi pagi kau juga tidak sarapan, Sayang. Kau bisa sakit.”

“Aku tidak selemah itu!” sungut Yoona.

“Ayolah, Sayanggg.” Donghae terus berusaha membujuk Yoona. Sampai akhirnya Donghae menatap Yuri dengan tatapan sedih. “Pasti saat sadar Yuri akan sedih.”

Yoona memandang Donghae dengan heran.

“Sedih karena aku membohonginya?”

Donghae menatap Yoona dan menggeleng. “Dia sedih karena kau tidak mau makan hanya karena merasa bersalah padanya.”

“Yuri tidak akan marah, karena dia tidak tahu jika aku tidak makan.”

“Aku akan memberitahunya.” kata Donghae santai. Yoona menatap Donghae kesal seraya menggembungkan kedua pipinya. Donghae mencoba mengabaikan ekspresi kesal Yoona yang terkesan lucu itu. Sampai akhirnya Yoona berdiri.

“Baiklah kau menang! Ayo makan.”

Donghae terkekeh dan segera meraih tangan Yoona.

“Yuri, aku dan sahabatmu yang keras kepala ini makan dulu, ok?! Kau tenang di sini dan kami akan segera kembali.” ucap Donghae ke arah Yuri yang tertidur, membuat Yoona segera memukul lengan Donghae.

“Cepat makan!” kata Yoona yang di jawab dengan anggukan kecil dari Donghae. Saat mereka membuat pintu, saat itu juga Minho datang bersama seorang perawat.

“Kebetulan sekali kau datang, Dokter. Aku titip Yuri. Aku dan wanitaku mau makan siang dulu.”

Minho mengernyitkan keningnya, “ingatlah peranku di sini, Hyung. Aku seorang Dokter yang sedang melakukan visit, bukan tempat penitipan.”

Donghae hanya menatap Minho dengan penuh maksud. Merasa di tatap seperti itu membuat Minho segera memerintahkan perawatnya untuk memeriksa tanda-tanda vital Yuri terlebih dahulu.

“Dokter Choi, aku tidak tahu seberapa kuat obat yang kau berikan, tapi sampai saat ini ia belum sadar.” sela Yoona.

“Kau tenang saja, Yoona. Aku sangat berhati-hati dalam memberikan obat kepada Yuri. Sebentar lagi dia akan sadar, kalian bisa menikmati makan siang lebih dulu.”

Yoona akhirnya mengangguk mengerti dan memberi kode pada Donghae untuk melanjutkan perjalanan mereka yang ingin makan siang. Donghae menurut. Sebelum pergi, Ia menepuk-nepuk punggung Minho dengan tatapan penuh makna.

“Tentu saja kau harus berhati-hati merawat Yuri. Aku pergi dulu.” bisik Donghae, membuat Minho segera menatapnya tajam.

Laki-laki aneh! gumam Minho sembari berjalan mendekati perawat yang sepertinya sudah selesai melakukan tugasnya. Minho memeriksa berkas yang di serahkan  oleh perawat itu.

“Bagus, kesehatannya semakin stabil. Karena pasien yang akan aku visit hari ini sudah semua, kau boleh kembali ke mejamu sekarang. Terima kasih.”

Perawat itu membungkuk sedikit lalu segera berlalu, meninggalkan Minho yang mulai berbalik menatap Yuri.

“Wanita nakal! Aku tahu kau tidak selemah yang kami pikirkan, kau kuat melebihi Sooyoung. Aku harap saat kau tahu semuanya, kau bisa menerimanya.”

Minho teringat saat Yuri sadar di ruang intensif beberapa waktu lalu.

“Min…..ho? Apa ini benar kau? Dok….ter?” Tanya Yuri terbata. Alat bantu oksigen yang terpasang di wajahnya membuatnya sedikit risih dan ingin melepaskan itu. Namun, dengan cepat Minho menahannya.

                “Yuri, kau butuh itu!”

Yuri mengurungkan niatnya. Ia segera mengatur nafasnya yang berat dan mencoba menetralisir keadaan. Dengan kondisi sangat lemah, Yuri menatap Minho dengan mata sayunya.

                “Apa yang terjadi? Seberapa lama aku tertidur?” tanyanya mulai mengeluarkan air mata.

Minho menatap Dokter Oh yang dari tadi hanya melipat kedua tangannya, memperhatikan. Dokter Oh memberi isyarat pada Minho dengan anggukan kecil. Dengan takut-takut Minho memandang Yuri.

                “Kau sudah tertidur selama delapan tahun.” jawab Minho sedikit ragu.

                “Delapan tahun?” Tak lama Yuri mulai memikirkan banyak hal, membuat kepalanya berdenyut cukup kuat. Refleks Yuri mengerang menahan rasa nyeri di kepalanya, membuat Minho menjadi panik.

                “Sepertinya rangsangan berpikirnya bekerja dengan sendirinya. Ini tidak bagus. Jika terus-terusan begini ia bisa tidak kuat menahan rasa nyeri kepalanya. Dokter Choi! Kau tidak boleh panik!”

                “Yu-yuri! Kau jangan banyak berpikir dulu.” kata Minho. Ia mencoba tenang dan segera meminta pendapat pada Dokter Oh mengenai pemberian obat penahan nyeri. Dokter Oh mengangguk. Minho akhirnya meminta perawat segera menyiapkan obat. Sembari menunggu, Minho segera meraih Yuri dan mencoba menenangkannya. Taklama, Yuri pingsan membuat Minho semakin khawatir.

Minho tersenyum dengan terus melekatkan pandangannya pada Yuri. “Kau benar-benar jago membuat semua orang khawatir padamu, sedangkan dirimu tertidur pulas seolah sedang tidak terjadi apa-apa.” Minho meraih tangan Yuri. “Aku mohon jangan bikin kami khawatir lagi. Jika kau ingin cepat pulih, jangan memikirkan hal berat dulu.”

Tanpa sadar, tangan Minho bergerak menuju puncak kepala Yur lalu di belainya dengan lembut.  Rupanya mata Yuri mulai bergerak pelan, membuat Minho segera menjauhkan tangannya. Dengan sedikit gumaman tak jelas, Yuri mulai menggerakan jemarinya dan membuka kedua matanya dengan susah payah.

“Akhirnya kau sadar.”

Yuri tak menjawab, ia masih berusaha membuka kedua matanya.

“Yuri?” sekali lagi Minho mencoba memanggil Yuri. Yuri mendengar panggilan itu samar-samar. Tatapan matanya sayu memandang kosong ke atas langit-langit kamar perawatan.

“Min…. Ho? Kau kah…. itu?” tanya Yuri dengan nada pelan dan terbata juga tatapan mata yang masih kosong.

“Iya ini Aku? Bagaimana kepalamu, apa masih sakit? Kau jangan memikirkan apapun dulu. Tenang!” kata Minho cepat. Tak lama ia sadar dengan perkataannya yang pasti akan terdengar aneh bagi Yuri membuatnya salah tingkah. “Aku akan memeriksamu dulu.” katanya seraya mulai meraih stetoskop yang setia melingkar di lehernya. Niat Minho terhenti, saat tangan dingin Yuri meraih ujung kemeja dokternya.

“Apa yang terjadi?” tanya Yuri tiba-tiba masih dengan tatapan lurus, cenderung kosong.

“Yuri, aku mohon kau jangan banyak bicara dan berpikir.”

Yuri berbalik dengan sangat berusaha menatap Minho yang menatapnya dengan serius. Melihat ekspresi Minho, membuat Yuri akhirnya diam dan memutuskan untuk memejamkan kedua matanya yang masih terasa berat.

*

*

Kyuhyun masuk ke dalam apartemennya. Melihat keadaan sepi di dalam tempat tinggalnya membuatnya terdiam sejenak. Ada hal yang berbeda kini di rasakan oleh Kyuhyun, rasanya ia sudah sangat lama tidak pulang sesore ini dan tidak ada suara khas yang menyambut kepulangannya. Kyuhyun mencoba mengabaikannya, ia berjalan menuju kamarnya dan menghempaskan diri di atas tempat tidur miliknya.

Rasanya sangat lelah, gumam Kyuhyun. Ia menerawang langit-langit kamarnya, sekilas baying-bayang Sooyoung dan Soohyun melintas di benaknya. Kyuhyun bangun dan mencari ponselnya. Ia menekan tombol dial pada kontak Sooyoung. Seketika nafas kecewa terdengar saat nada tak aktif menjawab panggilan itu.

“Apa memang lebih baik begini? Aku rasa yang kau bilang benar, Sayang. Aku tidak boleh menyakitimu lebih dari ini.”

Kyuhyun kembali menghempas tubuhnya ke atas tempat tidur. Ia memejamkan mata. Membiarkan kilasan kecelakaan Yuri kembali bermain di ingatannya. Tak lama, ia membuat kedua matanya dengan sangat pelan.

“Seharusnya aku juga tidak boleh menyakitimu untuk kedua kalinya Yuri, tak boleh!” Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi. “Aku harus bagaimana?!”

*

*

Yuri membuka matanya yang masih terasa berat. Sudah tidak ada orang di ruangannya. Tak lama, Yuri memegang kuat kepalanya yang tiba-tiba terasa nyeri.

“Aku tidak boleh berpikir banyak, aku tidak boleh membuat semua orang khawatir padaku.” Yuri mencoba menarik napas panjang, ia mencoba menahan sakit pada kepalanya. Tak lama, pintu ruangan Yuri terbuka. Yuri mencoba tersenyum saat mendapati Yoona yang masuk ke dalam ruangannya, sedangkan Yoona yang melihat Yuri sudah sadar segera berlari menuju tempat Yuri dan langsung memeluk Yuri tanpa suara.

Yuri merasa heran saat Yoona terus memeluknya tanpa suara, namun Yuri menyadari jika punggung Yoona bergetar.

“Jangan menangis, Yoong.” kata Yuri dengan suara lemahnya sembari mulai berusaha mengelus punggung Yoona. Yoona akhirnya melepaskan dirinya dari Yuri dan ia memandang wajah Yuri yang masih terlihat sangat pucat.

“Maaf.” kata Yoona singkat.

Yuri hanya mampu mengulas senyum kecil pada Yoona.

“Maaf sudah membuatmu tertidur lagi Yuri. Aku benar-benar bukan sahabat yang baik. Maafkan aku Yuri.” ujar Yoona penuh penyesalan. Ia kembali menangis, membuat Yuri ingin ikut menangis tapi Yuri masih terlalu lemah untuk itu. Yuri hanya mampu menggelengkan kepala tanda Yoona tidak bersalah untuk hal apapun. Yuri berusaha menggerakan tangannya, seolah merentangkan kedua tangannya. Yoona yang mengerti maksud Yuri, segera memeluk Yuri.

“Sejujurnya aku kecewa saat tahu tidak seorang pun yang memberi tahu berapa aku tertidur.” kata Yuri pelan, membuat Yoona semakin merasa bersalah.

“Cepatlah sembuh, Yuri-ya.”

Yuri mengangguk lemah, “ Aku akan cepat sembuh dan berjanjilah padaku, jika kau akan menceritakan semuanya. Menceritakan kehidupanmu selama delapan tahun ini.” ucap Yuri seperti berbisik pada Yoona, membuat Yoona semakin menangis dan mengangguk kecil dalam pelukannya.

*

*

Kyuhyun merutuki dirinya sendiri saat tak kunjung mendapatkan konsentrasinya dalam mengerjakan suatu proposal di laptopnya. Ia menyandarkan diri pada kursi kerjanya. Pikirannya mulai berterbangan entah kemana. Tak lama, ia menyambar ponselnya yang terletak di atas meja.

“Sekedar menanyakan kabar Soohyun, bukan masalah kan?” gumamnya yang merasa merindukan sosok mungil yang sudah tidak di lihatnya selama hampir seminggu ini.

Kyuhyun kembali harus menghembuskan nafas kecewanya saat ponsel Sooyoung masih tidak aktif. Dengan pasrah ia meletakan kembali ponselnya lalu mengambil sesuatu dari laci meja kerjanya. Cincin perak menjadi lambing pernikahannya beberapa tahun lalu bersama gelang milik Sooyoung menjadi obyek tatapan Kyuhyun.

“Kau sudah membuat keputusan dan sekarang aku juga harus membuat satu keputusan.” Kyuhyun akhirnya beranjak dari kursinya dan meninggalkan ruang kerjanya bersama dengan cincin dan gelang tersebut.

*

*

Kyuhyun berjalan tidak menentuk memasuki area rumah sakit dimana Yuri di rawat sekaligus tempat yang selalu di datanginya beberapa tahun yang lalu. Kyuhyun akhirnya berhenti tepat di depan pintu ruang perawatan Yuri. Ia mengintip melalu kaca yang terdapat pada pintu, dapat Kyuhyun lihat Yuri sudah cukup membaik dan sedang bertukar cerita bersama Yoona.

“Inilah keputusanku, Sooyoung.” gumam Kyuhyun seraya meremas kecil bunga lily yang dibelinya dalam perjalanan dari kantor menuju rumah sakit. Dengan keyakinan yang sudah di kumpulkannya, Kyuhyun mulai memegang gagang pintu dan membukanya perlahan.

Yuri dan Yoona serentak memandang ke arah Kyuhyun. Yoona seketika menatap tajam pada Kyuhyun, berbeda dengan Yuri yang menatap Kyuhyun dengan senyum.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Kyuhyun yang sudah berada di dekat Yuri yang bersandar pada sandaran tempat tidurnya.

“Seperti yang kau lihat, aku sudah bisa duduk walau masih harus bersandar.” jawab Yuri masih dengan mempertahankan senyumannya. Senyuman yang selalu di sukai oleh Kyuhyun. Melihat tatapan Kyuhyun pada Yuri membuat Yoona merasa jengah. Yoona akhirnya berdiri dan mengambil alih bunga lily yang di bawa oleh Kyuhyun untuk di letakan di dalam vas.

“Terima kasih sudah sering membawakan bunga untukku.” Kyuhyun mengangguk menyahuti pernyataan Yuri dan segera menarik kursi di dekat tempat tidur Yuri. “Ternyata sudah delapan tahun berlalu dan bodohnya aku tidak menyadari selama itu aku tertidur.”

Kyuhyun melebarkan matanya mendengar penuturan Yuri barusan. Ia segera menoleh pada Yoona guna mencari jawaban, namun Yoona memilih mengabaikan tatapan itu dengan melempar pandangannya pada bunga lily yang Nampak indah di dalam vas. Kyuhyun akhirnya kembali mencoba menoleh pada Yuri yang rupanya sedang menatap lurus ke depan tanpa tahu kepada siapa tatapan itu di tujukan. Yoona mencuri pandang ke arah Yuri. Memang selama Yuri sadar akan waktunya yang terbuang selama delapan tahun, Yoona hanya menceritakan tentang dirinya dan Donghae.

“Yuri aku tidak tahu apa yang kau dengar, tapi…”

“Kau tenang saja, Kyu. Aku belum mendengar apapun dari siapapun tentangmu.”

Yuri berbalik dan menatap Kyuhyun. “Delapan tahun bukan waktu yang sebentar untuk menunggu seseorang terbangun dari tidur lelapnya. Aku harap kau bisa memberitahuku sedikit demi sedikit hal yang sudah terjadi. Walau sepertinya aku takut untuk mendengarnya.”

Kyuhyun menunduk mendengar penuturan Yuri. Namun, tak lama ia mengangkat kepalanya saat Yuri bertanya suatu pertanyaan yang di rasa Kyuhyun tiba-tiba untuk di tanyakan di pertemuan pertama mereka dimana Yuri sudah menyadari jika dirinya sudah tertidur dalam waktu yang lama.

“Apa sekarang kau sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita?”

Mata dengan bola mata berwarna cokelat milik Kyuhyun sukses melebar mendengar pertanyaan itu. Begitupun Yoona. Ia meremas tangannya, berharap Kyuhyun cukup bisa menjelaskan dengan pelan pada Yuri. Merasa suasana hening, membuat Yuri kembali membuka suara.

“Maaf, aku hanya ingin memastikan. Aku hanya merasa bersalah jika kau harus mengorbankan perasaan wanitamu hanya untuk menjaga kesehatanku dan juga psikisku yang tidak tahu jika aku sudah tertidur cukup lama.”

“Kau tidak perlu merasa bersalah, Yuri. Karena saat ini aku sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun.” jawab Kyuhyun. Jleb! Yoona mematung mendengar jawaban Kyuhyun.

“Benarkah?” tanya Yuri tidak percaya.

“Aku tidak mungkin berbohong padamu.”  Kyuhyun berdiri dan mulai membenarkan selimut Yuri. “Yuri, kau jangan banyak berpikir dulu. Kau harus banyak istirahat.”

Yuri mengangguk, “Siap, Kapten! Aku benar-benar beruntung di kelilingi orang-orang baik seperti kalian.” kata Yuri. Yoona memilih untuk segera keluar tanpa kata, membuat Yuri memasang ekspresi heran. Kyuhyun mencoba mengabaikan hal itu dengan mencoba mengajak Yuri mengobrol.

*

*

Kyuhyun keluar dari ruangan Yuri setelah beberapa jam menemani wanita itu bercerita. Saat Kyuhyun memencet tombol lift, saat itu juga Yoona memanggilnya.

“Kyuhyun tunggu!”

Merasa di panggil, Kyuhyun berhenti dan berbalik menatap Yoona dengan alis yang tertaut.

“Ada apa?” tanyanya saat Yoona sudah berada tepat di hadapannya.

“Kenapa kau menjawab pertanyaan Yuri seperti tadi?”

“Seperti apa maksudmu?”

“Seperti apa?! Apa kau sadar jika jawabanmu tadi membuatnya kembali berharap padamu? Kenapa kau memberi harapan palsu padanya?! Kenapa kau tidak menceritakan semuanya dengan pelan?!” tanya Yoona bertubi-tubi penuh amarah.

“Yoona sebaiknya kau tenang dulu. Aku sudah mengatakan yang sejujurnya pada Yuri. Aku memang sedang tidak menjalin hubungan apapun dengan siapapun.”

“Lalu kau anggap apa Sooyoung?”

“Kami sudah berpisah.”

Yoona menutup mulutnya, ia cukup terkejut mendengar penuturan Kyuhyun.

“Jika tidak ada yang ingin kau sampaikan lagi, aku pergi dulu.” kata Kyuhyun yang mulai membalikan badannya, namun Yoona memanggil Kyuhyun. Saat Kyuhyun menoleh, saat itu juga Yoona melayangkan sebuah tendangan ke arah Kyuhyun, hingga Pria itu tersungkur akibatnya.

“Itu untuk kedua sahabatku yang telah kau sakiti!” teriak Yoona di hadapan Kyuhyun yang mengaduh menahan sakit. Dengan kasar Yoona berbalik sembari meninggalkan Kyuhyun yang terbatuk memegangi perutnya.

“Yang tadi itu pasti sangat menyakitkan.”

Kyuhyun mulai bisa mengalihkan rasa sakitnya. Ia tersenyum kecil saat mendapati Minho sudah berada di dekatnya. Minho menghela nafasnya saat melihat Kyuhyun masih betah dalam diamnya. Kebetulan keadaan rumah sakit di sore hari terlihat sepi. Minho mengulurkan tangannya pada Kyuhyun dan membantunya berdiri.

“Aku mohon hentikan semua ini, Kyu.”

“Hm.”

Minho kembali menghela nafasnya saat melihat sikap Kyuhyun yang seolah memandang ke arah lain, tanpa berniat memandang Minho.

“Aku sudah tahu apa yang terjadi padamu dan Sooyoung.”

“Aku sudah mengiranya, kau pasti tahu.” jawab Kyuhyun pendek. Rupanya ia masih mencoba mengatur nafasnya akibat tendangan keras dari Yoona tadi.

“Kenapa kalian mengambil keputusan ini?”

Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Minho. Ia hanya diam. Hening… Keduanya berdiri dalam diam di depan lift yang dari tadi terus melakukan kegiatannya mengantar pengunjung ke lantai yang di tuju, namun hal itu tidak menganggu keduanya.

“Minho…” panggil Kyuhyun akhirnya.

“Kyu… Sedari dulu aku selalu berusaha untuk tidak ikut campur dengan urusanmu, tapi kali ini aku mohon padamu… Jangan lagi menyakiti Sooyoung dan Yuri.”

Mendengar dua nama yang baru saja di sebutkan Minho, membuat Kyuhyun terdiam.

“Sekarang semua kendali ada padamu. Bersama Sooyoung yang telah melahirkan buah hatimu atau kembali ke masa lalumu bersama Yuri. Kau sudah cukup dewasa untuk memilih.”

Kyuhyun menatap Minho, “apapun yang aku pilih tetap akan menyakiti salah satu dari mereka, kan? Jadi apa yang harus kulakukan Minho? Aku rasa berpisah dari Sooyoung adalah jalan terbaik saat ini.”

Mendengar jawaban Kyuhyun membuat Minho menaikan salah satu alisnya, heran.

“Jalan terbaik? Lalu apa kembali pada Yuri itu jalan yang baik? Hei, Cho Kyuhyun… Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan Sooyoung? Sekedar memikirkan Soohyun apa tidak juga?” tanya Minho kini dengan nada yang mulai di naikan. Membuat suasana seketika menegang.

Kyuhyun lagi-lagi diam, membuat Minho mendengus karenanya. Namun, Minho masih mencoba menahan emosinya yang sudah muncul sejak ia tidak sengaja mendengar pengakuan Kyuhyun pada Yuri tadi.

“Coba kau pikirkan selama delapan tahun ini Sooyoung selalu ada untukmu, selalu berusaha agar kau keluar dari keterpurukanmu yang merasa bersalah akibat kecelakaan Yuri? Apa tidak bisa sedikit pun kau ingat itu dan melakukan suatu hal baik untuknya?”

“Minho aku ingat itu. Hanya saja keputusan ini, Sooyounglah yang menginginkannya.” Minho menatap lurus pada Kyuhyun seolah mencari kejelasan dalam penuturan Kyuhyun barusan. “Sooyoung memintaku untuk berpisah, lalu apa lagi yang bisa kulakukan?” timpal Kyuhyun dengan senyum kecil.

“Kyuhyun…Kau….” Minho mencoba menarik nafas dalam-dalam, menjaga amarahnya yang ingin memuncak. “ Apa kau sadar kau telah menyakitinya?”

“Selama ini aku sadar telah menyakinya selama aku sibuk menjaga Yuri yang sadar dari komanya. Waktuku untuknya dan Soohyun benar-benar tidak ada. Tapi bagaimana pun, aku menyayangi mereka.”

“Kau sadar dan kau menyayangi mereka, tapi kau tidak mempertahankannya?” sinis Minho, membuat Kyuhyun menunduk.

“Apa yang bisa kulakukan Minho? Aku rasa ini yang terbaik. Kau bilang, Sooyoung selalu ada untukku dan aku tidak melakukan apapun untuknya. Bukankah lebih baik jika kami berpisah dan dia bisa menemukan kebahagiaannya?” Minho memandang tak percaya atas jawaban Kyuhyun yang menurut Minho tidak rasional. “Dan dia bisa menemukan kebahagiaannya bersamamu.” lanjut Kyuhyun.

“Bersamaku?”  heran Minho.

“Bukankah selama ini kau selalu memperhatikan Sooyoung? Jadi kurasa kau bisa lebih membahagiakannya di bandingkan aku.”

“Bodoh!” umpat Minho. Hal ini cukup membuat Kyuhyun terkejut. Selama menjadi sahabat Minho, Kyuhyun tahu betapa dinginnya lelaki ini. Tapi, baru kali ini dia melihat dan mendengar Minho membentaknya.

“Aku memang bodoh, Minho. Karena kebodohanku aku menyakiti banyak hati. Yuri, Sooyoung, Yoona, Bibi Kwon. Aku tidak ingin menyakiti mereka lebih dari ini. Jadi aku memutuskan untuk tidak kembali pada keduanya.”

Minho terkekeh sinis pada Kyuhyun, “tidak kembali pada keduanya? Kau mencoba lari dari kenyataan?”

“Berlari dari kenyataan?”

“Kau tidak bisa memilih antara mereka, kan? Oleh karena itu kau melepas keduanya.”

“Tidak bukan itu, aku tidak ingin menyakiti mereka lagi. Sudah cukup aku menghancurkan persahabatan mereka juga persahabatan kita.”

Minho menggeleng, “kau hanya melindungi hatimu sendiri, Kyuhyun. Kau egois dan pengecut!”

Kyuhyun tersentak oleh sindiran Minho, namun tidak lama ia tersenyum kembali.

“Memang! Kau benar! Aku memang egois dan pengecut. Oleh karena itu, aku tidak pantas untuk keduanya. Dirimu yang bijaksana ini sangat pantas untuk mendampingi Sooyoung, bukankah itu yang kau inginkan?”

“Kyu! Berhenti berbicara sembarangan!” sungut Minho dengan mengepalkan tangannya. Dengan sekali gerakan, Minho menarik kerah kemeja Kyuhyun. “Hentikan semua omong kosong ini, Kyuhyun. Aku mohon….” kata Minho dengan nada pelan seolah memohon.

“Minho… Aku…”

“Aku mohon hentikan, Kyu! Kau sudah banyak menyakiti hati sahabat-sahabat kita! Tapi, kenapa kau begini? Mau berapa hati lagi yang ingin kau sakiti, uh?!!”

Bukannya menenangkan Minho yang mencengkram kerah kemejanya dengan kuat, Kyuhyun malah diam dengan senyum kecilnya.

“Apa maksudmu senyummu itu? Apa kau mengejekku?!”

Belum sempat menjawab tidak, sebuah pukulan melayangan pada pipi kanan Kyuhyun. Membuatnya terjerembab ke tembok dan terduduk di lantai dingin rumah sakit. Minho mengatur nafasnya usai memukul sahabatnya tersebut. Ia tidak lagi memperdulikan orang-orang yang tidak sengaja lewat dan menatap ke arah mereka. Kyuhyun terbatuk dan ia mencoba menyentuh sudut bibirnya yang berdarah.  Minho kembali meremas kerah kemeja Kyuhyun dan memaksanya untuk berdiri.

“Aku tidak sebaik dirimu, Kyu! Aku tidak bisa sebaik dirimu yang di cintai olehnya!!” maki Minho tepat di depan wajah Kyuhyun.

Bug! Sekali lagi pukulan keras Minho mendarat di wajah Kyuhyun.

“Kau bodoh, Kyu! Kenapa mereka berdua bisa mencintai pria sepertimu?!” Dengan penuh amarah Minho kembali memukul wajah Kyuhyun. Kyuhyun hanya menerima perlakuan Minho padanya, tanpa ada niat melawan bahkan melindungi dirinya sendiri. Sekuriti rumah sakit mulai mendekati mereka, namun di tahan oleh Donghae. Donghae berjalan mendekati Minho dan menahan tangannya.

“Sudah cukup, Dokter Choi. Dia bisa mati.” ujar Donghae. Minho sadar akan perbuatannya yang di penuhi emosi. Ia memperhatikan Kyuhyun yang sudah babak belur dengan darah segar mengalir dari luka-luka di wajahnya.

“Kau terlalu baik hingga kau bingung hati siapa yang harus di jaga. Padahal karena kebaikanmu itu kau menyakiti banyak hati.” ketus Minho sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan tempat ini.  Kyuhyun meringis menahan perih, namun ia benar-benar tidak merasa marah pada Minho. Ia justru marah pada dirinya sendiri. Melihat keadaan Kyuhyun, membuat Donghae menatapnya lirih.

“Biar ku bantu.” kata Donghae seraya membantu Kyuhyun untuk berdiri.

*

*

“Minho, bagaimana? Kau sudah mengisi formulir universitasmu?” tanya Tuan Choi saat melihat Minho yang baru saja tiba dan melewati ruang keluarga.

Minho berbalik pada Tuan Choi, “uhm sudah Appa. Aku sudah menyelesaikan seluruh rangkaian perndafataran masuk universitasku.”

                “Kau memang bisa di andalkan. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, Appa yakin kau pasti dapat menjadi penerus Appa memegang perusahaan keluarga kita.”

Minho hanya mencoba senyum, menyembunyikan sebuah raut keraguan dalam wajahnya. Tapi, Tuan Choi menyadari itu.

                “Ada apa dengan wajahmu itu?”

                “Appa… Sebenarnya aku tidak mengambil jurusan bisnis sesuai rencana Appa.”

Tuan Choi menautkan kedua alisnya mendengar perkataan Minho.

                “Apa maksudmu, Minho?”

                “Aku tidak mendaftar di jurusan bisnis seperti yang Appa mau.”

                “Minho?! Apa maksudmu?!” Sekali lagi Tuan Choi bertanya pada Minho, kini wajahnya mulai berang.

Minho meremas sebuah gelang yang rupanya berada di genggamannya sedari tadi. “Aku ingin menjadi Dokter, Appa. Dan aku sudah lulus segala tesnya dan…”

                “Jangan bercanda Minho! Appa tidak pernah menginginkanmu menjadi seorang Dokter. Appa hanya ingin kau mengambil jurusan bisnis dan menggantikan Appa memimpin perusahaan keluarga ini.” tegas Tuan Choi. “Sudahlah, cabut berkasmu dan pindah jurusan sekarang juga!”

                “Tidak Appa! Aku sedang tidak bercanda.”

                “Jangan membantah! Bukankah kau sudah setuju untuk masuk jurusan bisnis?!”

                “Mungkin jawabanku akan ‘iya’ jika aku masih terpaku di kehidupanku yang tidak memiliki tujuan. Tapi, sekarang aku akan menjawab ‘tidak’ Appa. Sekarang tujuanku hanya ingin menjadi Dokter!”

Plak!

Minho begitu terkejut saat pipinya tiba-tiba terasa panas. Nyonya Choi yang baru saja tiba di ruang tengah dengan segelas teh hangat segera meletakan teh itu dan mendekati putranya.

                “Sayang! Apa yang kau lakukan pada Minho?!” tanyanya khawatir seraya mengelus pipi Minho.

                “Sebaiknya kau tanyakan saja padanya apa yang sudah ia lakukan padaku dan perusahaan kita?”

Nyonya Choi mengalihkan pandangannya pada Minho. “Minho… Apa yang terjadi?”

                “Aku ingin menjadi seorang Dokter, Eomma… Apa itu salah?”

                “Minho kau serius? Bukankah selama ini kau ingin mengambil jurusan Bisnis?”

                “Aku berubah pikiran, Eomma. Aku punya alasan…”

                “Sudahlah! Appa benar-benar kecewa denganmu. Lakukan sesukamu! Tapi, jangan harap Appa akan mendukung keuangan kuliahmu.”

Tuan Choi pergi meninggalkan ruang keluarga.

                “Eomma… Aku hanya ingin lebih berguna untuk dia. Selama ini aku hanya sanggup melihatnya dari jauh, tapi dengan menjadi Dokter aku ingin terus ada untuknya. Apa itu salah?”

Nyonya Choi meraih wajah Minho dan membiarkan putra semata wayangnya itu bersandar pada pundaknya. Jiwa keibuannya meluap. “Eomma mengerti… Kau lebih tahu jalan hidupmu, Sayang. Eomma punya kenalan di universitas kedokteran dan mungkin bisa membantu beasiswamu, oh iya Eomma juga akan kirim sebagian uang ke rekeningmu setiap bulan.”

                “Terima kasih, Eomma.” ucap Minho penuh haru.

Minho terus menggenggam sebuah gelang yang sedari tadi di pegangnya sejak ia duduk di taman, menyendiri. Wajahnya tanpa ekspresi memandang ke depan. Kejadian masa lalu teringat di benaknya. Bagaimana perjuangannya menjadi seorang Dokter, menentang Appanya sampai ia harus sembunyi-sembunyi menerima uang dari Eommanya untuk membayar sewa apartemen dan kuliahnya. Sebenarnya ia tahu jika Appanya bukan orang sejahat itu yang akan membiarkannya tidak bisa membayar uang kuliah, tapi gengsi Appanya sangat tinggi untuk mulai berbicara pada Minho.

Minho mulai menyadari kehadiran seseorang di sebelahnya, namun ia mencoba untuk tidak berbalik.

“Aku sudah membantu Kyuhyun mengobati lukanya dan sekarang ia sudah pulang.”

“Terima kasih, Hyung. Mungkin tadi aku keterlaluan padanya.” ucap Minho masih tidak memandang ke arah Donghae.

“Wajar jika kau marah  padanya. Sebagai sahabat kau pasti sedih melihat keadaannya dan yang lebih penting, hati wanita yang kau cintai ada di kendalinya. Rasanya, aku mengerti bagaimana perasaanmu.”

Minho menghela nafas sembari  menatap ke arah langit. “Wanita yang ku cintai, ya?”

Donghae mengikuti hal yang dilakukan Minho. Ia ikut memandang langit. “Sudah berapa lama?”

Minho menoleh pada Donghae dengan heran.

“Sudah berapa kau mencintainya? Kau hebat juga bisa bertahan selama itu. Pro sekali.”

“Apa maksudmu, Hyung?”

“Jangan pikir aku tidak tahu maksudmu melakukan semua ini, Minho. Di samping kau khawatir pada sahabatmu, kau juga sangat khawatir pada hati wanita yang kau cintai, kan?”

“Cih! Berhenti membual!” ketus Minho.

“Aku tidak membual, kau sendiri yang menunjukannya padaku.”

“Kapan aku menunjukannya padamu?” Sengit Minho.

“Setiap malam kau datang hanya untuk mengecup keningnya dan mengucapkan selamat malam dan…”

“Hyung! Ba-bagaimana kau bisa berbicara seperti itu?”

“Aku melihatnya, Minho. Di saat semua tertidur kau melakukan itu, kan?” Minho seketika membuang pandangannya dari Donghae, menutupi rona merah di pipinya.

“Kau stalker!” rutuk Minho. Donghae terkekeh mendengarnya. Tak lama, Minho kembali melempar pandangan ke langit sore yang terlihat sangat cerah hari ini. “Aku begitu bodoh, bukan? Aku mencintainya sejak lama tapi tidak bisa mempertahankannya dan memilih membiarkannya jatuh hati pada sahabatku. Ck…”

“Tapi aku begitu salut pada usahamu, Minho.”

Minho berdecak mendengar perkataan Donghae, “Aku tidak butuh hiburan darimu, Hyung.  Aku akan kembali ke ruanganku.” Minho mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Donghae, namun ia berhenti dan berbalik pada Donghae. “Aku juga salut padamu yang setia di samping Yoona dan terima kasih sudah mau mendengarku.” kata Minho. Tanpa menunggu jawaban dari Donghae ia segera melanjutkan langkahnya.

*

*

Yuri diam memperhatikan wajah Yoona yang tertidur pulas di atas sofa setelah seharian wanita itu menemani dirinya. Yuri menggerakan tangannya seolah ingin menggapai Yoona dari jarak jauh.

“Sepertinya benar aku sudah sangat jauh tertinggal, kau sudah terlihat dewasa Yoong.” kata Yuri dengan pandangan lurus ke arah Yoona. “Kau pasti orang yang selalu ada untukku. Terima kasih…”

Yuri menarik tangannya, kini pandangannya terus memperhatikan tangannya yang terlihat kurus. Yuri mengaduh kesakitan saat mencoba menggerakan kedua kakinya. Hal itu membuat Yuri sedikit muram, tak lama ia mencoba tersenyum.

“Aku harus berusaha untuk sembuh, agar kalian semua bisa menceritakan semuanya padaku. Delapan tahun bukan waktu yang sebentar, itu cukup menimbulkan suatu perubahan.”

Yoona membuka matanya perlahan, ia begitu heran saat melihat Yuri terdiam dengan mata yang memperhatikan telapak tangannya sendiri. “Yuri, kau belum tidur?” tanya Yoona, hal itu cukup membuat Yuri terkejut. Yuri berbalik pada Yoona dan tersenyum.

“Aku bosan tidur terus, aku ingin berjalan-jalan.” kata Yuri.

“Jangan bercanda, Yul. Ini sudah jam 10 malam. Istirahatlah, besok aku akan  menemanimu keliling rumah sakit.” ucap Yoona seraya bergerak mendekati Yuri. Yuri menurut saat Yoona menyelimutinya dengan penuh kasih sayang. “Cepat sembuh, Yuri.”

“Terima kasih, Yoonaku.”

“Sama-sama, Yuriku!” balas Yoona dengan senyum merekahnya.

“Yoong?” panggil Yuri saat Yoona sudah kembali menuju sofa.

“Hm?” sahut Yoona.

“Apa Sooyoung sering menjengukku sebelum aku sadar?” tanya Yuri dengan mata terpejam.

Pertanyaan barusan sukses membulatkan kedua mata Yoona. Ia tidak langsung menjawab, karena ia sedikit kebingungan.

“Apa dia baik-baik saja sekarang? Apa dirinya masih memberi kabar padamu? Bagaimana kehidupannya sekarang? Apa dia juga memenangkan pertandingan Internasional itu bersamamu?”

Yoona semakin membisu. Yuri membuka matanya dan ia kembali menunjukan sebuah senyum pada Yoona.

“Apa dia sudah menikah?”

Deg!

Yoona hanya mampu memandang Yuri tanpa bisa menjawab satupun pertanyaan itu.

“Bahkan aku kira dia sudah menikah dengan Minho, tapi sepertinya tidak. Apa kau tahu sesuatu Yoong?”

Yoona menggenggam tangannya sekuat tenaga. Ia Nampak berusaha menyusun sebuah kata untuk di keluarkannya.

‘Soo…”

“Tidak apa, Yoona. Kau tidak perlu menjawabnya. Aku hanya merindukannya dan aku ingin mendengar cerita tentangnya dari dirinya sendiri. Istirahatlah, Yoona. Kau pasti lelah…”

Yoona menurut, tanpa sepatah kata ia menarik selimut untuk menutupi dirinya di atas sofa. Yuri yang menyadari sikap Yoona mencoba bersikap biasa saja. Ia memilih segera memejamkan matanya.

*

*

Kyuhyun bersandar di tempat tidurnya. Sesekali ia terlihat meringis saat kain yang di basahi oleh air hangat menyentuh kulit memarnya. Kyuhyun mencoba memejamkan matanya, berharap ia dapat segera mengakhiri hari yang melelahkan ini. Tapi, ia kembali membuka matanya. Ia melirik pada figura yang berisi photo pernikahannya bersama Sooyoung. Kilasan kejadian delapan tahun yang lalu kembali bermain di benak Kyuhyun, seolah memaksa Kyuhyun untuk menyaksikan kejadian demi kejadian hidupnya di kurun waktu delapan tahun itu.

“Ada apa sebenarnya denganku?” rutuknya pada diri sendiri, tak lama mata Kyuhyun terlihat mulai berair.

Kau menyayanginya, tapi kau tidak mempertahankannya? Perkataan Minho kembali terngiang di fikiran Kyuhyun. Kyuhyun meluruskan pandangannya pada wajah Sooyoung di photo yang tersenyum lebar dengan gaun pernikahannya.

“Coba kau pikirkan selama delapan tahun ini Sooyoung selalu ada untukmu, selalu berusaha agar kau keluar dari keterpurukanmu yang merasa bersalah akibat kecelakaan Yuri? Apa tidak bisa sedikit pun kau ingat itu dan melakukan suatu hal baik untuknya?”

Kyuhyun menghapus kasar air matanya, “mungkin memang benar jika aku hanya lari dari kenyataan, Minho. Aku takut jika hatiku akan terasa sakit persis saat aku tidak bisa bersama Yuri dahulu. Ya…. Aku memang bodoh. Aku memang bodoh!” maki Kyuhyun pada dirinya sendiri.

*

*

Sooyoung mendorong kereta balita, ia dan Soohyun terlihat berjalan-jalan menikmati udara pagi di taman yang terletak tidak jauh dari apartemen yang Minho sewa untuk dirinya dan Soohyun. Merasa puas berjalan-jalan, Sooyoung memutuskan untuk membawa Soohyun pulang ke apartemen. Sooyoung terdiam saat mendapati seorang wanita berdiri di depan pintu apartemennya dengan tatapan lurus padanya.

“Yoona?” heran Sooyoung seraya berjalan mendekati Yoona dengan ragu.

“Minho memberitahuku dimana kau tinggal.”

“Apa kau dari tadi menungguku di sini? Kau ingin minum sesuatu?”

Yoona menggeleng, “aku tidak ingin berlama-lama. Yuri sudah tahu jika dirinya kehilangan delapan tahun waktunya karena kecelakaan itu.”

Mendengar penjelasan Yoona membuat Sooyoung sedikit terkejut, ia baru tahu mengenai kabar ini. Bahkan, Minho tidak menceritakan hal ini padanya.

“Kau kaget? Tenang saja, Yuri sama sekali belum tahu jika kau sudah hidup bahagia bersama ‘mantan’ kekasihnya.” jelas Yoona dengan menekan kata ‘mantan’ pada Sooyoung.

“Tidak Yoona. Hanya saja, aku merasa senang jika Yuri sudah semakin membaik.”

Yoona menangkap keseriusan dalam perkataan Sooyoung barusan. Tak lama, Yoona mengingat perkataan Kyuhyun yang mengaku sudah tidak menjalin hubungan apa-apa dengan Sooyoung dan itu terbukti saat Yoona mengetahui jika Sooyoung dan Soohyun sudah tinggal terpisah dari Kyuhyun. Kyuhyun benar-benar egois! Lelaki itu pantas di beri pelajaran seperti kemarin. pikir Yoona.

“Yoona?” panggil Sooyoung saat mendapati Yoona terdiam dalam lamunan. Yoona segera menatap Sooyoung dengan ekrepsi kaget. “Maaf, aku tidak bermaksud mengagetkanmu.”

Yoona menggeleng, tanda ia tidak apa-apa. “Sebenarnya aku hanya ingin bilang kalau Yuri ingin bertemu denganmu.”

“Yuri ingin bertemu denganku? Yoona, apa aku masih berhak menemuinya? Aku….”

“Kau tenang saja… Aku, Donghae, Minho dan Bibi belum menceritakan apapun padanya. Bahkan Kyu…” Yoona menghentikan perkataannya. Ia menghela napas panjang dan kembali meneruskan ucapannya. “Pergilah temui Yuri, Sooyoungie. Dia begitu merindukanmu.” Tambah Yoona yang akhirnya tersenyum pada Sooyoung.  Senyum yang sudah lama tidak Sooyoung dapatkan dari sahabatnya itu.

Menyadari kertiaman Sooyoung, membuat Yoona segera ingin beranjak pergi. “Aku rasa aku harus pergi sekarang. Permisih.” katanya buru-buru dan langsung berlalu meninggalkan Sooyoung.

“Yoona?!”

Langkah Yoona berhenti saat mendengar Sooyoung memanggil namanya. Dengan ragu ia berbalik, betapanya terkejutnya Yoona saat melihat mata Sooyoung sudah penuh dengan air mata.

“Terima kasih atas senyummu dan panggilan itu. Aku sangat merindukannya.” kata Sooyoung dengan melemparkan senyum pada Yoona. Setelah mengatakan itu, Sooyoung segera menekan pin apartemennya dan masuk ke dalam. Yoona ikut tersenyum, senyum lirih.

“Aku juga merindukanmu, Sooyoung.” desah Yoona sebelum ia kembali meneruskan langkahnya, meninggalkan apartemen Sooyoung.

*

*

Minho terlihat mendatangi satu persatu pasien yang berada di bawah tanggung jawabnya untuk melakukan visit harian. Sampai pada akhirnya ia tiba di depan pintu ruangan pasien terakhir yang harus di visitnya hari ini. Perawat yang menemani Minho terlihat heran saat mendapati Minho hanya terdiam di depan ruangan.

“Dokter Choi?” tegur perawat itu membuyarkan pikiran Minho. “Maaf.” kata perawat itu merasa bersalah akibat mengagetkan Minho.

“Tidak apa, ayo masuk.”

Perawat itu akhirnya mengetuk pintu ruangan sebelum akhirnya ia membukanya dan masuk bersama Minho.

“Maaf menganggu, tapi saya ingin memeriksa keadaan pasien.” ucap Minho dengan gaya formalnya. Donghae dan Yoona menatap malas pada Minho dan mulai menjauh, memberi ruang pada si Dokter dan Perawatnya.

“Dasar kodok.” kata Donghae pelan, namun dapat di dengar oleh Minho. Itu terbukti saat Donghae mengatakan itu, Minho segera menatap tajam padanya seolah berkata Aku sedang berperan sebagai Dokter, Hyung!

Perawat yang datang bersama Minho segera melakukan pemeriksaan dasar pada Yuri.

“Apa ada keluhan?” tanya Minho. Yuri menggeleng dengan polos.

“Tidak ada. Semakin hari, semakin baik.” jawab Yuri dengan semangat. Minho tersenyum menyambut itu. Sedangkan Donghae sibuk memperhatikan mimik wajah Minho.

“Aku memang hebat dalam menebak sesuatu.”

“Kau menebak apa?” tanya Yoona pada Donghae. Mendengar itu telinga Minho seketika menjadi besar. Dengan deheman kecil Minho mencoba menghilangkan senyumnya.

“Oh begitu. Lalu, apa pergerakan kakimu ada kemajuan?”

Yuri mencoba menggerakan kedua kakinya. “YA!” ringisnya pelan. Melihat hal itu, Minho menggelengkan kepalanya pelan.

“Kau tidak apa, Yuri?” tanya Yoona. Yuri menggeleng dan kembali tersenyum.

“Aku hanya merasa ngilu saat menggerakannya.”

“Itu hal wajar setelah sekian lama kedua kaki itu tidak bergerak.” sela Minho.

“Tapi, apa kedua kakiku masih bisa sembuh, Dokter?”

Minho mengangguk, “tentu saja dengan terapi. Setelah keadaanmu memungkinkan untuk melakukan terapi, kita akan mulai latihannya.”

“Aku akan berusaha!” katanya penuh semangat. Minho ikut tersenyum melihat keyakinan Yuri. Sayangnya, senyum itu tidak bertahan lama. Perawat pendamping Minho membisikan sesuatu padanya.

“Dokter, apa lagi yang perlu kita periksa?”

“Hatinya.” jawab Minho tiba-tiba, tak lama Minho menutup mulutnya sendiri.

“Hati?” heran Perawat itu. Yoona dan Yuri ikut memandang heran pada Minho. Donghae hampir saja ingin meledakan tawa seketika itu juga.

“Eh, pemeriksaan sudah selesai. Ayo ke tempat pasien lain.” kata Minho mengalihkan perhatian semuanya. Perawat itu semakin heran, bukankah sudah cukup untuk hari ini? Namun, akhirnya ia segera permisih pada Donghae, Yoona dan Yuri lalu segera berlari menyusul Minho yang sudah lebih dulu pergi.

Yoona menghela napas, Benar kata Minho. Sooyoung pasti memberitahu Minho jika ia akan datang ke sini hari ini. Hati Yuri benar-benar harus di periksa setelah bertemu Sooyoung nanti. Batin Yoona.

*

*

Sooyoung terdiam memandang Yuri yang sedang meminum obatnya di bantu oleh Yoona. Rasa sesak di hatinya kembali menyeruak. Sungguh jika ia bisa memilih apakah ia siap menemui saat ini maka Sooyoung akan dengan lantang beteriak ‘tidak!’. Tapi, aoa yang bisa dilakukannya sekarang? Ia sudah terlanjur berada di sini. Di samping permintaan Yuri yang ingin bertemu dengannya, ada di sela hati Sooyoung yang berkata bahwa Sooyoung sangat merindukan sosok di hadapannya ini.

“Sooyoungie?”

Sooyoung yang sedari tadi melamun tersentak kaget saat Yuri memanggilnya.

“Maaf, aku tidak bermaksud mengagetkanmu.”

“Iya, aku tahu Yuri-ya.” jawab Sooyoung dengan senyum.

Sooyoung memainkan kuku jemarinya sendiri di atas pangkuannya, tanda ia sangat gugup saat ini. Dirinya seolah menunggu sesuatu dalam ketakutan setiap Yuri hendak mengeluarkan kata demi kata. Yoona memperhatikan itu dalam diamnya.

“Sooyoungie, ternyata aku sudah sangat lama sekali tertidur dan bodohnya aku baru menyadari jika kau benar-benar terlihat sudah berbeda dari Sooyoung yang aku temui terakhir kali. Kau sungguh terlihat sudah dewasa.”

Sooyoung tidak tahu harus menjawab apa. Ia hanya mencoba terus memperhatikan Yuri yang selalu mengembangkan senyum khasnya pada Sooyoung.

“Sebenarnya aku bingung harus memulai dari mana, tapi…  aku merasa keadaan kita sudah sangat berbeda dari sebelum kecelakaan itu terjadi. Sooyoung…”

“Yuri, maaf…” Sooyoung memotong kalimat Yuri. Yoona mengalihkan pandangannya dari Yuri dan Sooyoung, ia memilih untuk mencari obyek pandangan lain.

“Maaf? Untuk apa?” tanya Yuri, heran.

“Aku berhenti bermain tennis sebelum turnamen besar itu di mulai.” kata Sooyoung dengan menundukan pandangannya. Yuri melebarkan matanya, terkejut.

“Kau berhenti? Kenapa?” tanya Yuri kembali, kini Yuri sudah menatap mata Sooyoung dengan intens.

“Karena…” Sooyoung berhenti sejenak untuk meyakinkan hatinya sendiri, tak lama ia mengangkat kepalanya untuk memandang Yuri. “Karena aku sudah mencapai batasku. Aku tidak bisa terus bermain tennis.”

“Apa karena kecelakaanku?”

“Tentu saja tidak!” tukas Sooyoung cepat.

Yuri mencoba mengerti, ia kembali menatap Sooyoung dengan antusias.

“Aku harap keputusanmu itu tepat. Lalu, hidup seperti apa yang kau jalani? Heii, apa kau sudah menikah?” tanya Yuri dengan mimik polosnya. Sooyoung terkejut mendengar pertanyaan itu, walau ia tahu Yuri pasti akan menanyakan pertanyaan itu. Sedangkan Yoona mulai jengah dengan obrolan ini, tapi ia mencoba masih berdiam diri.

“Sooyoung, apa aku salah ucap?” Yuri terlihat khawatir saat Sooyoung hanya diam dengan mata yang mulai berair. Sooyoung segera bereaksi saat Yuri ingin bangun dari sandarannya mendekati Sooyoung yang duduk di sebelahnya. Yuri menurut dan kembali bersanda pada tempat tidurnya.

“Yuri, ada sesuatu yang ingin aku beritahu padamu.”

Yoona berbalik, ia menatap lekat pada Sooyoung. Namun, Yoona kembali membuang pandangannya. Kali ini, Yuri harus tahu semuanya dari mulut Sooyoung sendiri.

“Apa yang ingin kau katakana, Sooyoungie?” tanya Yuri dengan senyumnya. Melihat senyum Yuri membuat pertahanan yang sudah di bangun dengan susah payah oleh  Sooyoung runtuh seketika. Tetes demi tetes air mata membanjiri pipi Sooyoung. Yuri terlihat khawatir karenanya.

“Yuri, aku sudah menikah.” ucap Sooyoung akhirnya.

“Benarkah? Siapa lelaki beruntung itu? Sooyoung, kenapa kau menangis? Harusnya kau bahagia jika sudah menikah.”

“Maaf…” desah Sooyoung dengan menundukan kepalanya, ia menangis. Membuat Yuri menjadi heran. Yuri mencoba berbalik pada Yoona seolah mencari jawaban, tapi Yoona malah menatap lurus ke arah lain. Yuri menyerah, ia hanya diam menunggu jawaban selanjutnya dari Sooyoung.

“Yuri sebenarnya aku menikah dengan…” Sooyoung berhenti, ia memegang dadanya yang mulai sesak.

“Sooyoungie?” panggil Yuri.

Sooyoung mencoba menarik nafas panjang lalu membuangnya, ia mencoba menegakan kepalanya.

“Yuri, aku dan Kyuhyun sudah menikah.”

Deg! Seketika suasana menjadi hening. Yuri terdiam memandang Sooyoung yang juga memandangnya. Yuri perlahan mulai tersenyum ke arah Sooyoung.

“Sooyoung, kau tidak sedang bercanda kan?”

Sooyoung kembali menundukan pandangannya, walau ia menunduk dapat Yuri lihat Sooyoung menggeleng pelan.

“Banyak hal terjadi setelah kau terbaring koma akibat kecelakaan itu. Semua menjadi tidak terkendali termasuk perasaanku yang telah lama tumbuh untuk Kyuhyun.”

Yuri tersentak mendengar pernyataan Sooyoung barusan. Ia menatap Sooyoung tidak percaya, sedangkan Sooyoung terus menunduk tanpa berani melihat Yuri.

“Tanpa kau tahu, aku mencintai Kyuhyun dalam diam. Namun, rasa itu bisa aku kubur dalam-dalam saat melihat kalian bahagia. Aku mulai berpikir untuk bahagia bersama orang lain dan membiarkan cintaku pergi bersama sahabatku.”

Yuri memegang dadanya menahan sesak. Ia mulai bergetar.

“Kecelakaan itu mengubah semuanya. Melihat Kyuhyun yang benar-benar hancur membuat hatiku sakit. Cintaku kembali membuncah dan sulit sekali untuk aku tahan. Tapi asal kau tahu, cinta Kyuhyun padamu begitu kuat hingga aku tak mungkin bisa membantunya keluar dari keterpurukannya.”

Yuri mulai menangis.

“Aku sempat berpikir bahwa kau tidak akan sadar lagi dan itulah pikiran paling bodoh yang pernah aku miliki. Di dalam masa keterpurukan Kyuhyun, aku berusaha masuk ke hatinya sampai di saat aku menikah dengannya, tiga tahun lalu di Kanada. Maaf Yuri, kau pasti kecewa mendengar cerita ini.” Sooyoung menggenggam kuat tangannya sendiri, dengan satu sapuan dia menghapus air matanya dan ia mengangkat kepalanya menghadap Yuri. “Tapi, sekarang kau tenang saja, Yuri. Aku dan Kyuhyun sudah berpisah.”

“Berpisah? Kenapa?” tanya Yuri dengan air mata yang tertahan di ujung manik matanya.

“Kau sudah sadar dan aku juga tahu, jika cinta Kyuhyun untukmu tidak pernah hilang. Jadi, aku sudah tidak mencintainya lagi.”

Plak!

Sooyoung melebarkan matanya saat Yuri menamparnya tepat di pipi kirinya. Sooyoung tak berusaha mengubah posisinya, ia mematung. Yoona yang juga terkejut langsung berbalik memandang Yuri. Dapat Yoona lihat, Yuri tengah mengatur nafasnya setelah menampar Sooyoung. Yoona kini mengalihkan pandangannya pada Sooyoung yang masih terdiam, dapat Yoona lihat bulir-bulir Kristal berjatuhan di kedua pipi Sooyoung.

“Apa kau sahabatku?! Kenapa kau tega sekali padaku?!! Kau….” Yuri memegang dadanya, punggungnya bergetar. Ia menangis kencang. “Kenapa kau tega melakukan itu? Segampang itukah kau mencintai seseorang lalu meninggalkannya?” tanya Yuri dengan suara lemahnya namun penuh penekanan.

Yoona hanya dapat menatap lirih ke arah Sooyoung dan Yuri.  Tangis Sooyoung semakin menjadi walau ia masih tidak bersuara. Yuri mencoba menghapus air matanya. Ia menatap Sooyoung tajam. “Keluar!”

Sooyoung segera menatap Yuri tak percaya, begitu pun Yoona.

“Yuri, aku minta maaf.”

“Aku bilang keluarrrr!”

Sooyoung dengan cepat berdiri dan berlari meninggalkan ruangan Yuri dengan tangis. Bersamaan dengan kepergian Sooyoung, tangis Yuri semakin pecah. Ia menangkupkan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya. Yoona segera mendekati Yuri dan memeluk sahabatnya itu.

“Jangan menangis.”

“Aku menamparnya bukan karena aku marah padanya, Yoongie. Aku hanya kecewa pada diriku sendiri, kenapa aku harus koma dan tidak ada di samping Kyuhyun seperti yang ia lakukan.” lirih Yuri dalam pelukan Yoona. Yoona mencoba mengelus punggung Yuri, menenangkan wanita itu. Tanpa Yuri sadari, Yoona juga menangis menyaksikan kejadian barusan yang sungguh menyakitkan.

*

*

Minho terlihat antusias memperhatikan Soohyun yang berjalan sempoyongan menikmati kebebasannya bermain di taman rumah sakit. Sesekali Minho terlihat khawatis saat Soohyun terjatuh, nsmun ia kembali tersenyum tatkala Soohyun ingin berjalan sendiri tanpa di pegangi oleh Minho.

“Dasar keras kepala seperti orang tuanya!” kekeh Minho. Tak lama senyum Minho memudar saat mendapati Sooyoung sudah berlari ke arahnya dengan air mata berderai dan langsung memeluknya.

“Sooyoung?” heran Minho.

Sooyoung tidak langsung menjawab, ia terus menangis di dalam pelukan Minho. Minho mengerti dan ia mencoba membalas pelukan Sooyoung dan menenangkannya.

“Aku sudah mengatakan semuanya pada Yuri.” ujar Sooyoung saat dirinya sudah tenang. Dengan pelan ia melepaskan drii dari pelukan Minho. Minho memandang Sooyoung dengan tatapan khawatir yang bercampur dengan rasa terkejutnya.

“Kau sudah mengatakan semuanya pada Yuri? Termasuk tentang….”

Sooyoung mengangguk kecil tanda ia tahu apa yang di maksud oleh Minho. “Tentang semua yang terjadi. Aku berhenti bermain tennis dan menikah dengan Kyuhyun. Aku sudah memberitahunya kepada Yuri.” ucap Sooyoung seraya menghampiri Soohyun yang sedang bermain.  Minho memperhatikan Sooyoung, lekat.

“Lalu? Apa respon Yuri?”

“Dia menamparku…” jawab Sooyoung dengan tawa lirih. Ia kemudian membawa Soohyun ke dalam gendongannya. “ Dia membenciku sekarang dan itu wajar untukku, Minho.” kata Sooyoung dengan senyuman kecil pada Minho. Minho hanya diam memperhatikan wajah Sooyoung yang memerah dengan mata yang sembab.

“Semua sudah jadi begini karena kebodohanku mengkhianati persahabatanku dengan Yuri dan Yoona. Rasa sakit akibat tamparannya tidak akan pernah sebanding dengan rasa sakit Yuri.” Sooyoung mendekati Minho. “Terima kasih, Minho. Kau selalu ada untukku dan mungkin mulai sekarang aku akan berjalan sendiri di jalanku. Aku akan membesarkan Soohyun dengan baik. Maaf merepotkanmu selama menjadi sahabatku.”

Sooyoung membungkuk sedikit pada Minho, tanda ia benar-benar berterima kasih pada lelaki di hadapannya ini.  Tanpa menunggu jawaban dari Minho, Sooyoung segera berbalik dan berjalan meninggalkan Minho.

“Tunggu!” sergah Minho. Sooyoung berhenti, tapi tidak berbalik pada Minho.  “Apa kau bodoh, uh? Kau pergi seolah-olah ini semua berakhir. Ingatlah, bukan hanya dirimulah yang sedang berjuang pada takdir kehidupan.”

Sooyoung tersentak oleh perkataan Minho, ia berbalik menatap Minho.

“Kembalilah pada Kyuhyun… Yuri tidak akan membencimu. Aku yakin itu!” kata Minho dengan senyumannya. “Kau sahabatku, aku menyayangimu Sooyoung. Aku tidak akan memaafkan dirimu jika kau tidak hidup bahagia. Pergilah…”

Sooyoung menutup mulutnya, air matanya yang sempat berhenti mulai berdesakan kembali untuk mengalir di kedua pipinya. Minho berbalik, dengan langkah cepat ia segera menginggalkan Sooyoung.

“Bodoh!” rutuk Sooyoung. Sooyoung menghapus air matanya dan mencoba tersenyum. “Aku tidak bisa kembali ke jalan manapun Minho. Aku harus membuat jalanku sendiri bersama Soohyun.” Sooyoung menatap Soohyun. “Dia orang yang hebat ya, Sayang. Bisa membagi perhatiannya pada sahabat juga orang yang di cintainya di waktu bersamaan.”

*

*

 

 

***

Di karenakan part ini kepanjangan, jadi aku putusin buat bagi part ini jadi A dan B. 🙂 

Terimakasih!! 😀

Ditandai:, , , , ,

77 komentar di “Eternity Wish (PART V A)

  1. Rusmayanti1259 April 2, 2014 pukul 8:10 am Reply

    Alhamdulilah Pico, kuotaku cukup, wohohohoho,

    Pico anae kedua Mino mau komen ne,
    Pico kelanjutanya hemm, makin kaga demen ma Kyu di mari dah, Babang Mino sayang lope lope dah gentel banged, Yoong juga setia ma Yul di ff ini keren dah, kaga nyangka pan akhirnya S Soo mau ngomong ke Yuri, untung kaga bobo lagi ne Yuri ne, Pico mantep dah lanjutannya.. langsung ne ma part berikutnya jangan lama2 ne, wkwkwkw

    Pico lanjutannya udah seru daebak, walau ada beberapa typo tapi ketutup ma ceritanya ko, jangan lama2 ne lanjutannya.. segera di lanjut.. semangat!!

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 3:50 am Reply

      wkaka asik… ga jd critain 😛

      ne ne.. ayo atuh istri keduanya minong *tapiboong. wkwk
      ia Yoong kece ya halmoni, si abang mah udh ga bisa nahan emosi, Kyu msh bngung ama pilihannya 😥
      ga tega jga wktu Soo ngaku, semuanya sama2 ga bisa di salahkan.

      wkaka typo is an art of writing halmoni #ngeles. makasih ya Halmoni 😉

  2. devyspt April 2, 2014 pukul 8:44 am Reply

    istri sah choi minho disini eh salah lee taemin deh /? minyulnya dong hahahha perbanyak duh ><

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 3:50 am Reply

      waduh, jadi anaenya siapa ini? haha..iya nnti di tanya ke MinYulnya dlu ya :p

  3. kimikakyuri April 2, 2014 pukul 8:53 am Reply

    Akhhh ,, aku sakit !!

    Perasaan cuma pas baca part 1 nya aja yg seneng .. terluka lagi hatiku .. Hehe comment itu itu aja ..

    Di tunggu tuntasan ff nya ..

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 3:52 am Reply

      huhu mian :’)
      ia di tunggu ya. :’)

  4. ikaa_roro April 2, 2014 pukul 9:29 am Reply

    Sediih tp senang juga,biar pun jujur itu begitu menyakitkan tpi aku rasa lebih baik d bandingkn senyum kepalsuan (knpa jdi ceramah gini ?hahaa #ditimpuk pico)

    Suukkaaa bingit pico next chept ny jangan lama2 yaa,and d buat happy ending pico,hahahaa

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 3:53 am Reply

      hehe.. ia mamah *loh.. haha. ia yg penting udh kebongkar kan 🙂
      makasih Ikaa >.<

  5. Tetta Andira April 2, 2014 pukul 9:50 am Reply

    Huwwaaaa~ Pico-yaa !! Akhir’x publish jg part 5’x . Bt , dibagi 2 krna kpanjangan yaa ?? Gpp-lahh , yg pnting muncul . Lgyn , ini udh bener” pnjang buat ngademin mata xD
    Waduuhhh~ Minho trnyata oh trnyata .. Hebat banget ! Paling keren dehh dy~ menutup prasaan’x dgn amat sngat baik ><
    buat yg laen -Yul , Kyu , Young- udh gak tau hrus ngomong apa . Cuma bisa sedih aja liat keadaan mreka . Bt Minho jg sihh .. Gmnapun jg , Minho sama Soo msuk dlm posisi hmpir sama . Sama" memendam prasaan . Cuma , kalo Soo udh ketauan bhkn udh menghasilkan Soohyun . Bt kalo Minho~ baru Soo sama Hae yg tau 🙂
    YoonHae~ akur"lah trus yaa ..
    Duhh~ bingung mau berkata-kata apa lg , Pico ..
    inti'x bkal sllu ditunggu tiap kelanjutan part'x . Smangat sllu yaa~ smoga bisa publish cpet . Hha~
    jgn lupa buat sllu jaga ksehatan & bersinarlah sllu .. /emanglampu?/plakk

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 3:57 am Reply

      yeay! hehe..
      ia eon, kelamaan ya part ini. Soalnya galau jga nerusinnya, *mlahcurcol huhu u,u
      ia kepanjangan, soalnya mau d tuntaskan di part ini hehe.

      Minong udh pro banget kalau kata Donghae mah buat nutupin perasaannya, kece… :o.
      mereka bertiga , ia sedih banget :’)
      setidaknya Soo udh ngutarain prasaannya, kalau minong? :’)
      hehe ia eonnie.. makasih banyak ya .. eon jga selalu sehat + sukses ya… #hug.. 😉

  6. Ha Na April 2, 2014 pukul 9:58 am Reply

    lanjuut eon hehe

  7. Lady Lee April 2, 2014 pukul 10:28 am Reply

    aish,seneng bgt ma karakternya minho dsini.
    Soo daebakk !!! yulnie cpet sembuh ya, dan sensitive dkit gtu, msk minho g digubris.
    hati???
    minho ya , fighting !! segera obati dan dpatkan hatinya yuri ❤

    unni, part ini lma bgt kluarnya , part B nya dipercepat ya. dan part part selanjutnya
    ~gomawo ~

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:24 am Reply

      hehe ia Minong bijak di sini.
      ia saeng, mian ya lama 🙂 terimakasih banyak 😀

  8. Devy Nur Isnainy April 2, 2014 pukul 10:33 am Reply

    Cieee ternyta minho oppa jtuh cnta sma yuri eonni udh lma 🙂 mdah”an cpet bersatu 🙂 🙂

    Di tunggu next chapter ny eon 😉 🙂 🙂

  9. MY1259 April 2, 2014 pukul 10:40 am Reply

    Aku tunggu part b nya. Jangan lama >///<

  10. Chyrhyn April 2, 2014 pukul 11:20 am Reply

    Sebel ama kyu disini, plin plan dengan hatinya….
    Kasihan liat soo, moga yuri-yoona-soyoung bisa sahabatan kayak dulu lagi, dan kesalah pahaman mereka bisa selesai….
    Bwt minho fighting bwt dapetin hatinya yuri…

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:26 am Reply

      Amin.. 😀
      haha makasih ya 😀

  11. 200798yulika April 2, 2014 pukul 11:26 am Reply

    Assalamualaikum..
    Ampe lupa sama part sebelumnya saking lamanya dipost..

    Ah kyuhyun mah labil sebenarnya suka ama soo atau yul..
    Sooyoung sabar yahh kamu harus mempertahankan cintamu..
    Minho ah ngak nyangka kirain pertama min sukam ama soo tapi ternyata suka ma yul yahh pintar bnget nyembunyiin perasaanyaa..
    Yuri jgn marah sma soo dan segera terima cintax dokter choi..
    Donghae ternyata stalker yahh dan yoong sahabat yg setia temenin yul dan keren bnget pas nonjok kyu..

    Itu ajaa ..semangat untuk part selanjutnya..

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:27 am Reply

      Wallaikumsallam 😀
      wkaka ia nih.. miannnn :’)

      Kyu msh bngung, dia takut kembali sakit hati kaya dlu.. mungkin gtu hehe.
      makasih yaaaa >.<

  12. shania salsabillah April 2, 2014 pukul 11:38 am Reply

    huaaaaaaa yeh akhir nya eonni yg buat aku jatuh cinta karna karnya nge publish juga ff yg kutunggu tunggu :)) walau pun aku g komen pertama tp percayalah(?) eon aku slalu nunggu ff eonni:D
    oh jd malah ngomongin yg g penting nih 😀 btw yg part ini aku lumayan kesel eon sama kyupa 😦 huhu tp aku suka bangettt sama sifat nya minho di sini poko nya nurul eonni aouthor palinggg keren!!ditunggu ya part selanjut nya!!jangan lama2 ya eon 🙂 semangat eonni ^^ Fighting!! :)) mian kepanjangan 🙂

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:29 am Reply

      huaaaa saeng .. 😉
      haha makasih ya saeng, eon jga slalu nunggu komen kmu kok 😀
      cup cup sabar ne, Kyuppa lg ga tau ama keputusannya aja :’)
      haha ciee saeng, jadi malu :’)
      makasih banyak ya saeng.. gpp panjang, eon suka 😛

  13. Yhyemin_ April 2, 2014 pukul 12:39 pm Reply

    ff ini bner” kyak drakor ngacak-ngacak emosi bgt,meskipun angst tp keren lah…suka sama sifat minyoonhae tau bgt gmna cara ngadepin masalah sahabatnya trutama romino,dia keren bgt dsini >,< smangatt,buat lanjutannya!!

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:30 am Reply

      romino? xixi lucu… 😀
      terimakasih banyak ya 😀

  14. ifa April 2, 2014 pukul 12:43 pm Reply

    yeeey akhirnyaa sekian lama nunggu 😀
    bener kan minho suka yuri , aaaaah 😀
    ditunggu eon part selanjutnya

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:30 am Reply

      hehe mian lama 😀
      cieee tebakannya bener XD
      di tunggu ya 😀

  15. yunita April 2, 2014 pukul 1:11 pm Reply

    keren
    lanjut thor

  16. nadiyavirgi April 2, 2014 pukul 1:32 pm Reply

    Kyaaaaaa part ini panjang banget tapi puas 😀
    Sumpah demi apapun nyesek banget dibagian kyuhyun nemuin yuri sama pas sooyoung ngaku itu… Agak ga rela juga sih sebenarnya sooyoung sama kyu. Soo salah ngehianati yuri gitu cmn disini dia juga tersakiti kan? Mau tau ga ntar kyu sama siapa ending nya/?
    Sooyoung? Bukan,
    Yuri? Bukan juga,
    Tapi aku 😀 /abaikan/

    Minho udh cinta sama yuri dari lama ya/? Waaaaaah si ikan diam2 tau tuh XD wkwkwkwk minho takut yah kalo kyu balik ke Yuri ntr dia sendiri. Tenang minho ada aku kok /ditabokauthor.

    Sooyoung ntar biar sama JKH ajaaa XD wkwkwkwk biar ntar love triangle Yuri-minho-kyuhyun. Kan keren tuh Hahahaha

    Part B nyaaa jangan lama2 pico unnie! Ntar aku kangen akut:” /apaabanget._.

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:34 am Reply

      hehe … ia panjang XD
      ia di sana aku jga galau :’)
      Soo juga sakit :’) bah.. haha boleh2, Kyu ntar endingnya sma kmu saeng 😛

      si Hae mah stalker-in minong XD makanya dia tau..
      nah jadi saeng mau sama Minong atau Kyu? hayyo? atau sama Soo Man? wkaka

      ia di tunggu ya saeng.. makasih 😀

  17. Fatimatuz April 2, 2014 pukul 1:40 pm Reply

    Sekian lama..aku menungguu..untuk kedatanganmuu..
    Hihihi, numpang suara unn 😀
    Alhamdulillah ya, fanfic yang saya tunggu-tunggu akhirnya muncul, Alhamdulillah 😉
    Kak picoo, part ini cukup memuaskan, lumayan panjang dan saya suka ^^~
    Huuraii~ Saya bahagia akhirnya Kwon Yuri sudah sadar dan sudah bisa bercanda, berbincang dan masih banyak lagi sama YoonA. Tapi, saya gak suka sama Kyuhyun, dia Munafik, kenapa gak jujur pas Yuri tanya, maunya apa si-Kyu itu? -____- Tapi SooYoung hebat, ia mau jujur sejujur-jujurnya sama Yuri, ya walaupun akhirnha mereka sama-sama tersakiti 😦
    YoonA, saya salut sama orang itu, setia dan sayang banget sama Yuri, kalau didunia nyata ada orang kayak gitu, saya mau itu sangat mau malah 😀
    Dan..Choi Minho, Aigoo~ Namja yang satu ini juga gak kalah hebatnya, pinter banget nyembunyiin perasaannya dan yang bikin ngakak adalah pas Minho lagi meriksa si-Yuri, lalu uisanya tanya ada yang perlu diperiksa lagi kalo gk salah, dan dengan polosnya Minho ngejawab “Hatinya.” ahahaha, Minho comeng 😀 buahkan hasil Perjuangkan cinta Minho unn, jadi lebih baik lagi kan kalau Yuri sama Minho 😉
    Hahaha, sudah-sudah! 😀
    Kak picoo, next partnya berharap lebih cepat dipostnya 😉
    Masalah fanfic ini, gk usah dikomeng lagi, sudan pasti Ketjeh..Ketjehh..Ketjehhh..So Gurih Gurih Enyoy Enyoy..Daebak… (y) Jempol..Jempoll..Jempolll… (y) (y) (y) 😉 😉
    Pokoknya, tetap semangat 45 kak picooo~ Keep Writing and FIGHTING!! ^o^ 😀

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:40 am Reply

      haha *goyangdangdut. XD
      sesuatu ya saeng, lama banget lanjutannya ini :’)
      haha bkan panjang lg, malah kepanjangan ni saeng XD
      ia Yul udh sedikit baikkan. 😀 Sebenernya kan Kyu ga boong, dia emang udh mutusin pisah ama Soo makanya dia jawab ga lg jalin hubungan sama siapa2 hehe 😀
      Soo dh ga kuat buat nyimpen smuanya T.T
      eon jga mau dpet sahabat kaya Yoong :’)
      haha minong keceplosan >.<
      wahhhh makasih banyak saeng.. XD

  18. meirina April 2, 2014 pukul 2:05 pm Reply

    Akhirnya ketauan jg Minho tuh suka sm siapa ?.. Kalo aku sih lbh milih Yuri sama Minho aja… Nggak sabar pengen baca kelanjutan kisahnya.. Fighting d tunggu next chapnya …

  19. qintazshk April 2, 2014 pukul 2:11 pm Reply

    unnie, ini ff nya bikin sakit -___-
    knapa minho ga blg aja kalo dia suka yuri udh gitu kyu balik lg sama soo..
    hati aku sakit , unnie -___-

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:41 am Reply

      hiks, mian qinta :’)
      entar kita selesaikan di part B ya :’)

  20. putri April 2, 2014 pukul 2:12 pm Reply

    next part ya,ceritanya keren..
    saya kira minho suka ma sooyong ternyata dari dlu dia suka sma yuri..

  21. sucinovitas April 2, 2014 pukul 5:39 pm Reply

    huaaa kereeen ayodong minho dekettin yul jangan senbunyuli sembunyi mulu ditunggu picoo next chapter

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:42 am Reply

      wkwk sucai.. dr td malem bkin sakit perut XD *miansucai..
      makasih ya sucai.. di tunggu nextnya :p

  22. ninapinkyul91 April 3, 2014 pukul 4:24 am Reply

    bahahaha akhirnya bnr kan tebakkan si ikan klo minho itu cinta sm yuri..
    yeayyy minyul jjang..

    ihh sebel sm kyu dsni >_<

    sumpah deg degan pas soo bilang semua nya ke yuri..

    pico jgn kelamaan ne lanjutannya..
    dan part minyul nya banyakin..haha

    • yuuripico26 April 3, 2014 pukul 4:43 am Reply

      haha hebat si ikan oppa. XD

      Kyu msh bngung tu eon :’)

      hehe ia eonnie… part B tinggal edit dkit kok 😀 wkaka

  23. Angella Yurisistable April 3, 2014 pukul 6:47 am Reply

    Akhirnya part 5 keluar..ehehe…

    Yuri~Sadarlah Yul masih ada yg lain menanti kamu lebih lama.Dan terima kasih kamu tidak membenci Sooyoung stlh Soo tlh mengkhianati kamu.Ya walaupun kamu menghadiahkan Soo sbuah tamparan wanita kamu..ahaha..Kyu pergi Minho tetap adakah?Namja hebat.Mnjadi Doktor wlaupun ditentang keras olh appa dia hanya demi kamu.Mncintai kmu tanpa meluahkan rasa cinta dia ke kamu walaupun sda brtahun lamanya.Mengucup dahi kamu di kesunyian malam dan orang pertama yg ada di depan kamu saat kamu sedar.

    Minho~Namja yg kuat.Ikhlas melakukan apa aja tanpa mengharapkan balasan.Setia dan baik.Tetap ada disisi dua wanita walaupun sntiasa trsakiti.

    Sooyoung~Berhentila berfikir Yuri dan Yoona membencimu Soo krna mreka tetap menyayangi kamu..Kembalila pda Kyuhyun krna Kyuhyun akan prgi.Fikirkan masa depan Soohyun.

    Kyuhyun~Kamu mmg harus memilih antara Yul dan Soo.Buat aku Soo harus mnjdi pilihan kamu krna kalian punya anak.Jgn selama2nya mnjadi pengecut.Soohyun memerlukan kamu.Kamu masih cintakan sama Sooyoung?

    Yoona&Donghae~Couple yg baik dan peka dgn perasaan teman2 mreka.Teruskan mnjadi couple trbaik wlaupun hanya dlm ff.ehehehe

    ~Hem..Panjang dan memuaskan hati..Tpi tetap aja part seterusnya ditunggu.Emm..HARAP2 moment Minyul makin romantis..ahaha~

    • yuuripico26 April 4, 2014 pukul 4:45 am Reply

      iya ya, setelah sekian lama ga di lanjut hehe..

      ia, kasian Soo dpet tamparan Yuri, tapi itu juga tamparannya bkn tamparan kemarahan Yuri.. T,T
      huhu iya Minho hebat 😦 menempatkan diri buat sandaran dua yeoja :’)

      bener, Yoona sama Yuri ga akan benci Soo.. :’) krna emang ga ada alasan buat mereka benci ke Soo.. 😦

      hehe… YoonHae emang kece.. 🙂 thanks Angela unnie buat komen panjangnya.. suka! 😀
      itu part B nya udah ada.. hehe 😀

  24. Anisa Sinta Keisha April 3, 2014 pukul 8:20 am Reply

    akhirnya di publish juga. Mian eon baru baca. Ih kece asli dah 😀 . Minong oh minong wkwkwk. Makin greget aja. Kesel sama Kyu doang nih. Di lanjut eon

  25. Kim ji hyun April 3, 2014 pukul 8:58 am Reply

    Aigoooo aku baru nemu ini ff waktu lagi buka facebook..aku zuka ffnya walaw lum baca yg part 1 ntar aku akan baca dari awal…ff ya daebak bikin aku mewek huhuhuhu T_T daebak pokoknya….next ditunggu jgn lama2 eonni ^^

    • yuuripico26 April 4, 2014 pukul 4:46 am Reply

      nanti di baca dari awal ya biar afdol. hehe .
      cup cup cup. mian.. 🙂
      makasih banyak ya 😀

  26. novitarara19 April 3, 2014 pukul 9:52 am Reply

    ff ini kerenn banget 🙂

  27. tarhy94 April 3, 2014 pukul 10:59 am Reply

    ampunn dehh…ampee jamurann guaa nunggu ff in^_^
    But…Trnyta eh trnytaa…Minhooo Mncintaii Yuleon??Udahh lama??N Donghae sdahh mngetahuinya…?? n Soyoung pun Tahu??
    omg.Minongg.Loe bner2 bkinn guaa Histerisss …kyaaakkkkk..Minyull omg ….
    Moga Kyu n Soo gak brsmaa2 dehh.mnyebalkan bnget ma 2 orng it.plinplan:-(
    smoga yg mnjdi Couple ff in Minyul n YoonHae aj^_^
    Kn sooKyu udh jdi couple.buat mreka brpsah aj deh pico..#JahtBbgetGua^_^ ckckckx

    • yuuripico26 April 4, 2014 pukul 4:52 am Reply

      wkaka miannnn >.<
      iya Donghae ama Soo ternyata udah sadar lebih dulu :')
      waduh.. SooKyu bukannya plin plan, tapi ya gtu. di satu sisi msh merasa bersalah ke Yuri, di satu sisi lg mereka emang udh saling jtuh cinta. 😀
      ga boleh jahat lohhhhh 😛

  28. kwon heirin April 3, 2014 pukul 11:05 am Reply

    Ciyee.. Yul d sukain sm minho dan kyu. Py knapa awal.a minho kyak cuek bgt k yuri pas msh sekolah? Yuuripico bisa aja nih buat minho cuek2 bebek.
    Haha, ak rasa kyu msh akan slalu suka sm yuri walau pd akhir.a mgkn dia gak sm yul lgi *sotoy

    • yuuripico26 April 4, 2014 pukul 4:54 am Reply

      namanya juga Minho nutup2in perasaannya hehe…
      iya mngkin pada akhirnya gitu :’) yuk baca VB nya, udah ada 😀

  29. kwon yulsic yurisistable April 3, 2014 pukul 7:11 pm Reply

    Tuhkan bner minho suka ma yuleon
    ah lanjut next part

    • yuuripico26 April 4, 2014 pukul 5:17 am Reply

      hehe tebakannya sama kaya Hae, 😀

  30. Dian Ayu Anggraeni April 4, 2014 pukul 6:03 am Reply

    huwaaaaaa …. emosi jiwa ni part.. sedih kesel dsb … whohoho yul tahan yul pasti sakit n nyesek tuh dada dnger kenyataan ini …. huwwoooo nangiss ni #peluktasuki .. lanjut baca

    • yuuripico26 April 10, 2014 pukul 6:13 am Reply

      sabar2 eonnie. hehe.. cup cup .. Bah peyuk Tasuki… Chiciri lg merantau ni. huhu u,u yuk lanjut eon.. 😉

  31. yuri yoona April 5, 2014 pukul 7:00 am Reply

    Setelah sekian lama akhirnya keluar juga part ini hehehe.. seneng banget dengan minho disini .. gak sabar mw baca part selanjutnya.
    Ditunggu ff our futurenya ya.. 🙂

    • yuuripico26 April 10, 2014 pukul 6:22 am Reply

      iya kelamaan ini hehe..
      yuk2 lanjut. 😀

  32. oeba yoonyul April 6, 2014 pukul 10:11 am Reply

    minho oppa jjang!!
    langsung next aja ya , q ketinggalan ^^

  33. I am Yurisistable April 10, 2014 pukul 3:58 am Reply

    Ceritax smakin seru. gmana slanjutx??? kyu pabbo!!! ky’x 100% minyul neh.

  34. iantjahndhilem April 12, 2014 pukul 8:35 am Reply

    anyeong pico eon..wah mian ne aku telat pakek bingits bacanya hwaa
    di part ini makin geregetan ama kyu huftt jadi cowok gak bisa tegas hmm gemes aku pan jadinya..
    tapi well to the well well well aku puas akhirnya ketauan juga pan kalo min suka ama yul ahhahay sorak2 bergembira akakakak
    eon kece bisa berimajinasi kayak gini..critanya kena banget dihati..
    keep writing pico eon..

    • yuuripico26 April 29, 2014 pukul 7:20 am Reply

      annyeong Ian 😀 hehe gwenchana.. :p
      haha ia tuh Min ketahuan :3
      wahhh makasih saengggg.. 😉 kamu juga keep writing ya 😀 Semangat ‘.’)/

  35. EKHA_LEESUNHI April 16, 2014 pukul 4:48 pm Reply

    udah komeng panjang lebar pas klik send jaringan eror. Ya sudah lah ilang. Jadi komeng ini aja deh :/

    • yuuripico26 April 29, 2014 pukul 7:23 am Reply

      itu sangat nyesek unnn :/ jaringan lah ya kadang suka gtu -_-

  36. Mrslee040420 April 18, 2014 pukul 12:25 pm Reply

    Persahabatan hancur karna seorang namja :’)
    Namja yang sama2 mereka cintai ..
    Semoga dengan fanfict ini jangan ada yg kyk sooyoung-kyuhyun and yuri :’)
    Udh yuri sama minho aja yg paling bener ._.

    • yuuripico26 April 29, 2014 pukul 7:27 am Reply

      tp sebenarnya persahabatan mereka ga hancur… hehe
      hanya saja sedang di uji #ciehhbahasanya

  37. Cho Hyun Ri (Desi Ansari) April 22, 2014 pukul 1:53 pm Reply

    Bru bka wp kak pico lg huhuhu 😦 , jd weh ktggalan jaman #eh
    Kak pico yul ny d cntai oleh 2 pria tampan, aaah jd mau 😀 , kyu dy msh cinta ma yul tp dya jg gk mw nyakitin soo intiny mah dy pgen kduanya (oppa jgn kyk gtu) tp kyakny minho deh yg ma yul, krena dy udh nyimpen prasaan ma yul 8 thn lebih tnpa s yul ny tahu ckckck :v #aigooo oppa stia bget , (y) . . . Yul gk mgkin gk maafin soo, dyakan dewi dgn hati yg baik (yul : bgus bgus ) (aku : emg iy eonni)

    Feel ny dpet eonn #krasa kyk yg nyata, penuturan kta2 ny jg d mgerti dan nyambung . . Eonni smgat trus ne, ak tggu krya eonni yg lain 🙂 dan stlah ini ak lgsung cpcus part slanjutan nya . .

    Eonni aza . . Aza . . Aza . . Fighting ;(

  38. sella mvp shawol Mei 19, 2014 pukul 3:31 pm Reply

    aduh. tinggalin jejak dulu ah. mata udah g kuat. besok lanjut lg. aku baca dari part 1 sampei part ini udah berapa jam nih.. sebener.a sih pngen sampe selesai. abis seru bgd cerita.a. .
    tp mata udah sepet banget.. hehehe

  39. rizkia tifanny Juli 2, 2014 pukul 1:59 pm Reply

    Mian yah eon aku baru sempat belajar sekarang…

  40. kwonichayul September 6, 2018 pukul 2:40 pm Reply

    Bingung mau komentar apa di part ini. Kyu sama Sooyoung udah cerai,dan Sooyoung udah menceritakan semuanya ke Yuri,huhuhuuuu,kasian bnegt Ama Yuri. Minho mencintai Yuri dalam diam ne,selama 8 tahun memendam perasaan n Minho jadi dokter hanya demi Yuri emg daebbak deh Minho. Kira2 kyu bakalan kembali lagi gak ya ke Sooyoung.

Tinggalkan Balasan ke Cho Hyun Ri (Desi Ansari) Batalkan balasan